Minggu, 08 April 2012

Menulis Karya Ilmiah


Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis tulisan popular.  Menulis karya ilmiah mempunyai aturan-aturan dan teknik tertentu yang harus diikuti.  Dalam dunia ilmiah kita ketahui bahwa ilmu dan  pengetahuan didahului oleh ilmu dan pengetahuan sebelumnya, sehingga sebelum menulis tentu didahului dengan mengumpulkan informasi ilmu dan pengetahuan sebelumnya, sehingga menulis tidak dapat dipisahkan dengan membaca.  Dalam dunia perpustakaan istilah pencarian informasi dikenal dengan penelusuran literatur.  Maka beruntunglah pustakawan cukup mempunyai bekal dengan memiliki pengetahuan penelusuran literatur. 
          Menulis harus diawali dengan munculnya ide/gagasan tentang suatu topik.  Ide/gagasan muncul bisa dari si penulis sendiri tetapi dapat juga atas permintaan. Gagasan atau ide dapat diciptakan oleh si calon penulis dengan cara membaca situasi/kondisi atau membaca-baca literatur. Selanjutnya adalah tergantung mengembangkan ide dan hasil penelusuran menjadi bermanfaat melalui suatu tulisan.  Dalam dunia pendidikan formal terutama pada jenjang SMA dan Perguruan Tinggi akan ditemui hal – hal yang berkaitan dengan karya ilmiah. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai karya ilmiah sangat dibutuhkan.
Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah merupakan hasil pemikiran seseorang yang dituangkan dalam tulisan berdasarkan penelitian ilmiah yang telah di telitinya. Dikatakan karya ilmiah jika tulisan itu mengadung beberapa syarat karya ilmiah yaitu:
  1. isi dari pembahasannya tidak terlepas dari ruang lingkup pengetahuan ilmiah
  2. dalam menyusun Karya tulis Ilmiah menggunakan pola berfikir ilmiah
  3. dari segi tulisannya terlihat sosok tulisan ilmiah.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skrispsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian. Dalam beberapa hal ketika mahasiswa melakukan praktikum, ia sebetulnya sedang melakukan “verifikasi” terhadap proses penelitian yang telah dikerjakan ilmuwan sebelumnya. Kegiatan praktikum didesain pula untuk melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

Tujuan Karya Ilmiah
·         Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
·         Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
·         Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
·         Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
·         Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
·              Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
·              Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
·              Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
·              Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
·              Memperoleh kepuasan intelektual;
·              Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
2.4.1  Laporan Hasil Penelitian :
A.      Bagian Pembuka :
·         Halaman judul.
·         Lembar pengesahan.
·         Kata pengantar.
·         Daftar isi.
·         Daftar Lampiran.
B.   Bagian Isi
Bab    I    Pendahuluan
  • Latar belakang masalah.
  • Rumusan masalah.
  • Tujuan penelitian.
  • Manfaat penelitian.
Bab  II    Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
·           Pembahasan teori
·           Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
·           Pengajuan hipotesis
Bab III    Metodologi penelitian
·           Waktu dan tempat penelitian.
·           Metode dan rancangan penelitian
·           Populasi dan sampel.
·           Instrumen penelitian.
·           Pengumpulan data dan analisis data.
Bab  IV    Hasil Penelitian
·         Jabaran varibel penelitian.
·         Hasil penelitian.
·         Pengajuan hipotesis.
·         Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bab   V    Kesimpulan dan saran
C. Bagian penunjang
·                 Daftar pustaka.
·                 Lampiran- lampiran antara lain instrument penelitian.
2.4.2  Laporan Penelitian Tindakan Kelas :
A. Bagian Pembuka :
·                 Halaman judul.
·                 Lembar pengesahan.
·                 Kata pengantar.
·                 Daftar isi.
·                 Daftar Lampiran.
B. Bagian Isi :
Bab    I    Pendahuluan
·         Latar belakang masalah.
·         Identifikasi masalah.
·         Pembatasan dan rumusan masalah.
·         Tujuan penelitian.
·         Manfaat hasil penelitian.
Bab  II    Kajian pustaka
·           Kajian teori.
·           Kajian hasil penelitian.
Bab III    Metodologi / Metode penelitian
·         Objek tindakan.
·         Setting/Lokasi/Subjek penelitian
·         Metode pengumpulan data.

·         Metode analisis data.
·         Cara pengambilan kesimpulan.
Bab  IV    Hasil Penelitian
·         Gambaran selintas tentang setting.
·         Uraian penelitian secara umum – keseluruhan.
·         Penjelasan per siklus.
·         Proses menganalisa data.
·         Pembahasan dan pengambilan kesimpulan.
Bab   V    Kesimpulan dan saran
·           Kesimpulan.
·           Saran untuk tindakan lebih lanjut.
C. Bagian penunjang/penutup
·      Daftar pustaka.
·      Lampiran- lampiran.

Buku
A. Bagian Pendahuluan
·      Kata pengantar
·      Daftar isi
·      Penjelasan tujuan buku pelajaran
·      Petunjuk penggunaan buku
·      Petunjuk pengerjaan soal latihan
B. Bagian isi
·      Judul bab atau topik isi bahasan
·      Uraian singkat isi pokok bahasan
·      Penjelasan tujuan bab
·      Uraian isi pelajaran
·      Penjelasan teori
·      Sajian contoh
·      Ringkasan isi bab
·      Soal latihan
·      Kunci jawaban soal latihan
C. Bagian penunjang
·      Daftar pustaka
·      Lampiran-lampiran

Modul
  1. Judul
  2. Pengantar
  3. Petunjuk penggunaan modul
  4. Yujuan umum pembelajaran
  5. Kemampuan prasyarat
  6. Pretest
  7. Tujuan khusus pembelajaran
  8. Isi bahasan
  9. Kegiatan belajar
  10. Rangkuman
  11. Tes
  12. Sumber media yang digunakan
  13. Tes akhir dan umpan balik
  14. Rancangan pengajaran
  15. Daftar pustaka

Sistematika suatu karya ilmiah sangat perlu disesuaikan dengan sistematika yang diminta oleh media publikasi (jurnal atau majalah ilmiah), sebab bila tidak sesuai akan sulit untuk dimuat. Sedangkan suatu karya ilmiah tidak ada artinya sebelum dipublikasi. Walaupun ada keragaman permintaan penerbit tentang sistematika karya ilmiah yang akan dipublikasi, namun pada umumnya meminta penulis untuk menjawab empat pertanyaan berikut: (1) Apa yang menjadi masalah?; (2) Kerangka acuan teoretik apa yang dipakai untuk memecahkan masalah?; (3) Bagaimana cara yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah itu?; (4) Apa yang ditemukan?; serta (5) Makna apa yang dapat diambil dari temuan itu?
Paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya biasanya dikemas dalam bagian Pendahuluan. Paparan tentang kerangka acuan teoretik yang digunakan dalam memecahkan masalah umumya dikemukakan dalan bagian dengan judul Kerangka Teoritis atau Teori atau Landasan Teori , atau Telaah Kepustakaan, atau label-label lain yang semacamnya. Paparan mengenai apa yang dilakukan dikemas dalam bagian yang seringkali diberi judul Metode atau Metodologi atau Prosedur atau Bahan dan Metode. Jawaban terhadap pertanyaan apa yang ditemukan umumnya dikemukakan dalam bagian Temuan atau Hasil Penelitian. Sementara itu paparan tentang makna dari temuan penelitian umumnya dikemukakan dalam bagian Diskusi atau Pembahasan.
Tentu saja sistematika karya ilmiah ini tidak baku, atau harga mati. Sistematika karya ilmiah sangat bergantung pada tradisi masarakat keilmuan dalam bidang terkait, jenis karya ilmiah (makalah, laporan penelitian, skripsi). Dalam suatu karya ilmiah yang mempunyai tingkat keformalan yang tinggi, seperti misalnya skripsi, sistematika penulisan lebih baku, dan beberapa paparan lainnya sering diminta dari mahasiswa, seperti seperti Kesimpulan dan Rekomendasi (Saran-Saran) pada bagian akhir, atau Kata Pengantar pada bagian awal.
Banyak jurnal dan majalah meminta abstrak, yakni rangkuman informasi yang ada dalam dokumen laporan, makalah, atau skripsi, lengkapnya. Abstrak yang ditulis secara baik memungkinkan pembaca mengenali isi dokumen lengkap secara secara cepat dan akurat, untuk menentukan apakah isi dokumen sesuai dengan bidang minatnya, sehingga dokumen tersebut perlu dibaca lebih lanjut. Abstrak sebaiknya tidak lebih dari 250 kata (dalam satu atau dua paragraf), menyatakan secara singkat tujuan dan lingkup penelitian/pengkajian, metode yang digunakan, rangkuman hasil, serta kesimpulan yang ditarik.

Created by :
Dita Dwi Febriana
Oktaviana Indira Cipta
Andrini
N. Dea Naomi
Meta Tanjung
Yulia

Menulis Karya Ilmiah


Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis tulisan popular.  Menulis karya ilmiah mempunyai aturan-aturan dan teknik tertentu yang harus diikuti.  Dalam dunia ilmiah kita ketahui bahwa ilmu dan  pengetahuan didahului oleh ilmu dan pengetahuan sebelumnya, sehingga sebelum menulis tentu didahului dengan mengumpulkan informasi ilmu dan pengetahuan sebelumnya, sehingga menulis tidak dapat dipisahkan dengan membaca.  Dalam dunia perpustakaan istilah pencarian informasi dikenal dengan penelusuran literatur.  Maka beruntunglah pustakawan cukup mempunyai bekal dengan memiliki pengetahuan penelusuran literatur. 
          Menulis harus diawali dengan munculnya ide/gagasan tentang suatu topik.  Ide/gagasan muncul bisa dari si penulis sendiri tetapi dapat juga atas permintaan. Gagasan atau ide dapat diciptakan oleh si calon penulis dengan cara membaca situasi/kondisi atau membaca-baca literatur. Selanjutnya adalah tergantung mengembangkan ide dan hasil penelusuran menjadi bermanfaat melalui suatu tulisan.  Dalam dunia pendidikan formal terutama pada jenjang SMA dan Perguruan Tinggi akan ditemui hal – hal yang berkaitan dengan karya ilmiah. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai karya ilmiah sangat dibutuhkan.
Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah merupakan hasil pemikiran seseorang yang dituangkan dalam tulisan berdasarkan penelitian ilmiah yang telah di telitinya. Dikatakan karya ilmiah jika tulisan itu mengadung beberapa syarat karya ilmiah yaitu:
  1. isi dari pembahasannya tidak terlepas dari ruang lingkup pengetahuan ilmiah
  2. dalam menyusun Karya tulis Ilmiah menggunakan pola berfikir ilmiah
  3. dari segi tulisannya terlihat sosok tulisan ilmiah.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skrispsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian. Dalam beberapa hal ketika mahasiswa melakukan praktikum, ia sebetulnya sedang melakukan “verifikasi” terhadap proses penelitian yang telah dikerjakan ilmuwan sebelumnya. Kegiatan praktikum didesain pula untuk melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

Tujuan Karya Ilmiah
·         Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
·         Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
·         Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
·         Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
·         Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
·              Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
·              Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
·              Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
·              Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
·              Memperoleh kepuasan intelektual;
·              Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
2.4.1  Laporan Hasil Penelitian :
A.      Bagian Pembuka :
·         Halaman judul.
·         Lembar pengesahan.
·         Kata pengantar.
·         Daftar isi.
·         Daftar Lampiran.
B.   Bagian Isi
Bab    I    Pendahuluan
  • Latar belakang masalah.
  • Rumusan masalah.
  • Tujuan penelitian.
  • Manfaat penelitian.
Bab  II    Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
·           Pembahasan teori
·           Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
·           Pengajuan hipotesis
Bab III    Metodologi penelitian
·           Waktu dan tempat penelitian.
·           Metode dan rancangan penelitian
·           Populasi dan sampel.
·           Instrumen penelitian.
·           Pengumpulan data dan analisis data.
Bab  IV    Hasil Penelitian
·         Jabaran varibel penelitian.
·         Hasil penelitian.
·         Pengajuan hipotesis.
·         Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bab   V    Kesimpulan dan saran
C. Bagian penunjang
·                 Daftar pustaka.
·                 Lampiran- lampiran antara lain instrument penelitian.
2.4.2  Laporan Penelitian Tindakan Kelas :
A. Bagian Pembuka :
·                 Halaman judul.
·                 Lembar pengesahan.
·                 Kata pengantar.
·                 Daftar isi.
·                 Daftar Lampiran.
B. Bagian Isi :
Bab    I    Pendahuluan
·         Latar belakang masalah.
·         Identifikasi masalah.
·         Pembatasan dan rumusan masalah.
·         Tujuan penelitian.
·         Manfaat hasil penelitian.
Bab  II    Kajian pustaka
·           Kajian teori.
·           Kajian hasil penelitian.
Bab III    Metodologi / Metode penelitian
·         Objek tindakan.
·         Setting/Lokasi/Subjek penelitian
·         Metode pengumpulan data.

·         Metode analisis data.
·         Cara pengambilan kesimpulan.
Bab  IV    Hasil Penelitian
·         Gambaran selintas tentang setting.
·         Uraian penelitian secara umum – keseluruhan.
·         Penjelasan per siklus.
·         Proses menganalisa data.
·         Pembahasan dan pengambilan kesimpulan.
Bab   V    Kesimpulan dan saran
·           Kesimpulan.
·           Saran untuk tindakan lebih lanjut.
C. Bagian penunjang/penutup
·      Daftar pustaka.
·      Lampiran- lampiran.

Buku
A. Bagian Pendahuluan
·      Kata pengantar
·      Daftar isi
·      Penjelasan tujuan buku pelajaran
·      Petunjuk penggunaan buku
·      Petunjuk pengerjaan soal latihan
B. Bagian isi
·      Judul bab atau topik isi bahasan
·      Uraian singkat isi pokok bahasan
·      Penjelasan tujuan bab
·      Uraian isi pelajaran
·      Penjelasan teori
·      Sajian contoh
·      Ringkasan isi bab
·      Soal latihan
·      Kunci jawaban soal latihan
C. Bagian penunjang
·      Daftar pustaka
·      Lampiran-lampiran

Modul
  1. Judul
  2. Pengantar
  3. Petunjuk penggunaan modul
  4. Yujuan umum pembelajaran
  5. Kemampuan prasyarat
  6. Pretest
  7. Tujuan khusus pembelajaran
  8. Isi bahasan
  9. Kegiatan belajar
  10. Rangkuman
  11. Tes
  12. Sumber media yang digunakan
  13. Tes akhir dan umpan balik
  14. Rancangan pengajaran
  15. Daftar pustaka

Sistematika suatu karya ilmiah sangat perlu disesuaikan dengan sistematika yang diminta oleh media publikasi (jurnal atau majalah ilmiah), sebab bila tidak sesuai akan sulit untuk dimuat. Sedangkan suatu karya ilmiah tidak ada artinya sebelum dipublikasi. Walaupun ada keragaman permintaan penerbit tentang sistematika karya ilmiah yang akan dipublikasi, namun pada umumnya meminta penulis untuk menjawab empat pertanyaan berikut: (1) Apa yang menjadi masalah?; (2) Kerangka acuan teoretik apa yang dipakai untuk memecahkan masalah?; (3) Bagaimana cara yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah itu?; (4) Apa yang ditemukan?; serta (5) Makna apa yang dapat diambil dari temuan itu?
Paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya biasanya dikemas dalam bagian Pendahuluan. Paparan tentang kerangka acuan teoretik yang digunakan dalam memecahkan masalah umumya dikemukakan dalan bagian dengan judul Kerangka Teoritis atau Teori atau Landasan Teori , atau Telaah Kepustakaan, atau label-label lain yang semacamnya. Paparan mengenai apa yang dilakukan dikemas dalam bagian yang seringkali diberi judul Metode atau Metodologi atau Prosedur atau Bahan dan Metode. Jawaban terhadap pertanyaan apa yang ditemukan umumnya dikemukakan dalam bagian Temuan atau Hasil Penelitian. Sementara itu paparan tentang makna dari temuan penelitian umumnya dikemukakan dalam bagian Diskusi atau Pembahasan.
Tentu saja sistematika karya ilmiah ini tidak baku, atau harga mati. Sistematika karya ilmiah sangat bergantung pada tradisi masarakat keilmuan dalam bidang terkait, jenis karya ilmiah (makalah, laporan penelitian, skripsi). Dalam suatu karya ilmiah yang mempunyai tingkat keformalan yang tinggi, seperti misalnya skripsi, sistematika penulisan lebih baku, dan beberapa paparan lainnya sering diminta dari mahasiswa, seperti seperti Kesimpulan dan Rekomendasi (Saran-Saran) pada bagian akhir, atau Kata Pengantar pada bagian awal.
Banyak jurnal dan majalah meminta abstrak, yakni rangkuman informasi yang ada dalam dokumen laporan, makalah, atau skripsi, lengkapnya. Abstrak yang ditulis secara baik memungkinkan pembaca mengenali isi dokumen lengkap secara secara cepat dan akurat, untuk menentukan apakah isi dokumen sesuai dengan bidang minatnya, sehingga dokumen tersebut perlu dibaca lebih lanjut. Abstrak sebaiknya tidak lebih dari 250 kata (dalam satu atau dua paragraf), menyatakan secara singkat tujuan dan lingkup penelitian/pengkajian, metode yang digunakan, rangkuman hasil, serta kesimpulan yang ditarik.

Created by :
Dita Dwi Febriana
Oktaviana Indira Cipta
Andrini
N. Dea Naomi
Meta Tanjung
Yulia