Jumat, 26 Oktober 2012

Teori Belajar Clark Hull

A.        SEJARAH
Clark L. Hull (1884-1952) meraih gelar Ph. D. dari university of Wisconsin pada 1918, tempat dia mengajar dari 1916 sampai 1929. Pada tahun 1929 dia pindah ke Yale dan tetap di sana sampai meninggal. Karier Hull dapat dibagi menjadi tiga bagian terpisah, yaitu perhatian utama pertamanya adalah tes bakat dan kecakapan, perhatian kedua Hull adalah hypnosis, dan perhatian ketiganya, dan karya yang membuat terkenal adalah studi proses belajar.
Buku buatan pertama Hull mengenai belajar, principles of behavior (1943) mengubah studi tentang belajar secara radikal. Karya ini adalah usaha pertama untuk mengaplikasikan teori ilmiah yang komprehensif ke dalam studi fenomena psikologis yang kompleks. Hull adalah orang pertama yang menggunakan teori yang kukuh untuk mempelajarai dan menjelaskan proses belajar. Atas usahanya, Hull menerima warren Medal pada 1945 dari society of Experimental Psychology.
Hull menderita cacat fisik yaitu kelumpuhan sebagian karena polio sejak kecil. Pada 1948 di terkena serangan jantung koroner dan empat tahun kemudian dia meninggal. Dalam buku terakhirnya (behavior system), dia mengekspresikan penyelasannya karena buku ketiga tentang belajar yang ingin ditulisnya tidak pernah terwujud.
Walaupun Hull merasa teorinya belum lengkap, namun teorinya sangat berpengaruh terhadap teori belajar di seluruh dunia. Clark Hull adalah kontributor utama untuk pengetahuan kita tentang proses belajar. Tujuan teori Hull adalah menjelaskan perilaku adaptif dan untuk memahami variabel-variabel yang mempengaruhinya. Dapat dikatakan bahwa Hull tertarik untuk menyusun sebuah teori yang menjelaskan bagaimana kebutuhan tubuh, lingkungan dan perilaku saling berinteraksi untuk meningkatkan probabilitas survival organisme.

B.        Konsep dan Teori
Dasar dari teori belajar Hull adalah teori belajar behavioristikClark Hull menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun Hull juga terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull semua fungsi tingkah laku bermanfaat, terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam.
Clark L. Hull mendasarkan teori belajarnya pada tingkah laku yang diselidiki dengan hubungan perkuatan S-R.
 Kebutuhan yang timbul akan menyebabkan terbentuknya suatu perilaku yang akan mereduksi kebutuhan secara berangsur-angsur yang dapat dipelajari responnya. Stimulus yang dapat menimbulkan respon adalah stimulus yang mengenai saraf sensoris atau reseptor kemudian menimbulkan impuls yang masuk afferent, yaitu saraf gerak dan dapat mengaktifkan otot-otot maskuler.
S dengan huruf besar merupakan stimulus dan obyeknya. S dengan huruf kecil merupakan stimulus dalam organisme, stimulus yang sudah berupa impuls. Impuls merupakan perangsang atau stimulus yang sudah ada dan bekerja dalam saraf. Dalam teori kali ini yang akan kita pakai s dengan huruf besar.
Hull membedakan tendensi untuk timbulnya R dan r. R untuk respon yang nampak, faktual, dan r adalah predisposisi respon yang masih dalam aktivitas saraf. r merupakan respon yang masih ada didalam organisme, jadi tidak nampak, tapi mempengaruhi tingkah laku. Hull mengganti S-R menjadi SHR, dimana H merupakan habit.
Hull membedakan antara learning dengan performance. Tindakan dipengaruhi oleh banyak hal, tetapi belajar hanya dipengaruhi oleh faktor jumlah waktu, respon khusus terjadi karena kontinu dengan perkuatan. Menurut Hull tingkah laku bersumber pada kebutuhan yang merupakan tuntutan hidup.

Hull juga mengembangkan beberapa definisi, antara lain:
1.        Kebutuhan (Need)
Kebutuhan merupakan keadaan organisme yang menyimpang dari kondisi biologis optimum pada umumnya yang digunakan untuk melangsungkan hidupnya.
2.        Dorongan (Drive)
Kondisi kekosongan ganda organisme sehingga mendorong untuk melakukan sesuatu. Istilah lain dari dorongan adalah motiv.
3.        Perkuatan (Reinforcement)
Sesuatu yang dapat memperkuat hubungan S-R, dan respon terhadap stimulus tersebut dapat mengurangi ketegangan kebutuhan.

C.        Postulat yang Diajukan Oleh Hull

Hull mengajukan enam belas postulat . Postulat-postulat itu adalah pernyataan umum tentang perilaku yang tidak dapat diverifikasi secara langsung.
Postulat 1: Sensing the external environment and the Stimulus Trace.  ( Impuls saraf afferent dan bekas lanjutannya )
Jika suatu perangsang mengenai reseptor, maka timbullah impuls saraf afferent dengan cepat mencapai puncak intensitasnya dan kemudian berkurang secara berangsur-angsur. Sesaat saraf afferent berisi impuls dan diteruskan kepada saraf sentral dala beberapa detik dan seterusnya timbul respon. S-R diubah menjadi S-s-R atau S-s-r-R. Simbol s adalah impuls atau stimulus trace dalam saraf sensoris, dan simbol r adalah impuls respon yang masih dalam saraf fferent.

Postulat 2: The Interaction of Sensory Impulses. Interaction of sensory impulses ( s )
(Interaksi saraf afferent)
Impuls dalam suatu saraf afferent dapat diteruskan ke satu atau lebih saraf afferent lainnya. R timbul tidak hanya karena satu stimulus, tetapi lebih dari satu S yang lalu terjadi kombinasi berbagai stimulus. Rumusnya akan berubah menjadi S-r-R.

Postulat 3: Unlearned behavior (tingkah laku yang tidak dipelajari)
Sejak lahir organisme mempunyai hierarki respon penentu kebutuhannya yang timbul karena ada rangsangan-rangsangandan dorongan. Respon terhadap kebutuhan tertentu bukan merupakan respon pilihan secara random, tetapi respon yang memang ditentukan oleh kebutuhannya, misalnya mata kena debu maka mata berkedip dan keluar air mata.

Postulat 4: contiguity and Drive reduction as Necessary conditions for Learning. (kontiguitas dan Reduksi Dorongan sebagai kondisi-kondisi untuk belajar)
Kekuatan kebiasaan akan bertambah jika kegiatan-kegiatan reseptor dan efektor terjadi dalam persamaan waktu yang menyebabkan hubungan kontiguitif dengan hadiah pertama dan hadiah kedua.

Postulat 5: stimulus generalization. (penyamarataan)
Kekuatan kebiasaan yang efektif timbul karena stimulus lain daripada stimulus pertama yang menjadi persyaratan bergantung kepada penindakan stimulus kedua dari yang pertama dalam kesatuan yang terus menerus dari ambang perbedaan, dengan kata lain yang ingin dibentuk merupakan hasil rata-rata persyaratan stimulus berikutnya.

Postulat 6: Stimuli associated with drives. (Stimulus dorongan)
Hubungan dengan tiap-tiap dorongan adalah stimulus dorongan karakteristik yang intensitasnya meningkat dengan kekuatan dorongan.

Postulat 7: Reaction as a Function of Drive and habit strength. (Potensi reaksi yang ditimbulkan oleh dorongan)
Kekuatan kebiasaan disintesiskan kedalam potensi reaksi dengan dorongan-dorongan primer yang timbul pada saat tertentu.

Postulat 8: Responding Causes Fatigues, Which Operates Against the Elicitation of a Conditional Response.  (Pengekangan reaksi)
Timbulnya suatu reaksi menyebabkan pengekangan reaksi yang lain. Suatu kejemuan untuk mengulangi respon. Pengekangan reaksi adalah penghamburan waktu yang spontan.

Postulat 9: the Learned Response of Not Responding.
            Kelelahan adalah pendorong negative, dan karenanya tidak memberikan respons akan menghasilkan penguatan. Tidak member respon akan menyebabkan IR menghilang, dan karenanya mengurangi dorongan kelelahan. Respons untuk tidak merespons ini dinamakan conditioned inhibitattion (SIR) (hambatan yang dikondisikan)

Postulat 10: Factors Tending ti Inhibit a Learned respons Change from Moment to Moment.
Menurut Hull, ada “potensi penghambat” yang bervariasi dari satu waktu ke waktu lainnya dan menghambat munculnya respons yang telah dipelajari. “potensi penghambat” ini dinamakan oscillation effect (efek guncangan [SOR] ).

Postulat 11: momentary Effective Reaction potential Must Exceed a certain value before a Leraned Response can Occur.
Potensi reaksi efektif yang momentum harus melampaui reaksi ambang perangsang sebelum stimulus membangkitkan reaksi.

Postulat 12: Kemungkinan reaksi diatas ambang perangsang.
Kemungkinan respon adalah fungsi normal dari potensi reaksi efektif melampaui reaksi ambang perangsang.

Postulat 13: The Greater the Value of SER the sorter will be the latency between S and R. latency [str ] adalah waktu antara presentasi stimulus ke organisme dan respons yang dipelajarinya. Postulat ini menyatakan bahwa waktu reaksi antara awal stimulus dan kemunculan respons yang telah dipelajari akan turun jika nilai SER naik.
Postulat 13: Latensi (keadaan diam atau berhenti)
Makin potensi reaksi efektif melampaui reaksi ambang perangsang makin pendek latensi respon, artinya respon makin cepat timbul.

Postulat 14: Hambatan berhenti (ekstingsi)
Makin besar potensi reaksi efektif, makin besar respon yang timbul tanpa perkuatan, sebelum berhenti atau ekstingsi.

Postulat 15: The amplitude of a conditional response Amplitudo respon (besarnya respon)
Besarnya dorongan dilantari atau disebabkan oleh peningkatan kekuatan potensi efektif reaksi dalam sistem saraf otonom.

Postulat 16 : When Two or More Incompatible Response Tend to be Elicited in the Same Situation, the One with the Greatest  sEr  will occur.  
Jika potensi-potensi reaksi kepada dua atau lebih respon-respon yang bertentangan terjadi dalam organisme pada waktu yang sama, maka hanya reaksi yang mempunyai potensi reaksi yang lebih besar akan terjadi responnya.

Hull mengajukan enam belas postulat dalam cakupan enam hal yakni sebagia berikut:
1.      Tanda-tanda luar yang mendorong atau membimbing tingkah laku dan representasi neuralnya atau saraf. (postulat 1-3)
2.      Respon terhadap kebutuhan, hadiah dan kekuatan kebiasaan. (postulat 3 &4)
3.      Stimulus pengganti (ekuaivalen) (postulat 5)
4.      Dorongan-dorongan sebagai akitivator respon. (postulat 6 & 7)
5.      Faktor-faktor yang melawan respon-respon (postulat 8,9,10)
6.      Bangkitnya respon. (postulat 11-16)

D. Beberapa persamaan teori belajar Hull dengan teori belajar sebelumnya adalah sebagai berikut:
1.Berdasarkan asosiasi S-R
2.Berdasarkan cara melangsungkan hidup.
3.Berdasarkan kebutuhan biologis dan pemenuhannya.
4.Orientasinya kepada teori Pavlov.


Sabtu, 13 Oktober 2012

Caryana's Family

Q-time wif ma lovely family..
took some photos...
here they are :) 












Jumat, 12 Oktober 2012

Three Dimensional Structure of Organic Compounds

Organic Chemistry :  Molecular Models


Benzyl Chloride



Butanol



Butanoic Acid





Pentanol




Methane 




Propene 






Benzoic Acid





Acetone





-__-

PANTASKAH SAYA BERADA DI SEMESTER 3??
DENGAN SEMUA KEKURANGAN ILMU YANG SAYA PEROLEH PADA SEMESTER LALU?
PANTASKAH SAYA MENIDAMIDAMKAN CITA CITA SAYA , KALO CARA BELAJAR SAYA SEPERTI INI?
PANTASKAH IPK YANG SAYA DAPATKAN ?
TERBAYARKAH IPK YG SAYA DAPATKAN DENGAN FASILITAS, SERTA DUKUNGAN MORIL YANG DIBERIKAN OLEH ORANG TUA SAYA?
PANTASKAH?
PANTASKAH??
PANTAS?
MAMPUKAH SAYA BERUBAH? INSYAALLOH IAAAA !!!!

Teori Belajar Clark Hull

A.        SEJARAH
Clark L. Hull (1884-1952) meraih gelar Ph. D. dari university of Wisconsin pada 1918, tempat dia mengajar dari 1916 sampai 1929. Pada tahun 1929 dia pindah ke Yale dan tetap di sana sampai meninggal. Karier Hull dapat dibagi menjadi tiga bagian terpisah, yaitu perhatian utama pertamanya adalah tes bakat dan kecakapan, perhatian kedua Hull adalah hypnosis, dan perhatian ketiganya, dan karya yang membuat terkenal adalah studi proses belajar.
Buku buatan pertama Hull mengenai belajar, principles of behavior (1943) mengubah studi tentang belajar secara radikal. Karya ini adalah usaha pertama untuk mengaplikasikan teori ilmiah yang komprehensif ke dalam studi fenomena psikologis yang kompleks. Hull adalah orang pertama yang menggunakan teori yang kukuh untuk mempelajarai dan menjelaskan proses belajar. Atas usahanya, Hull menerima warren Medal pada 1945 dari society of Experimental Psychology.
Hull menderita cacat fisik yaitu kelumpuhan sebagian karena polio sejak kecil. Pada 1948 di terkena serangan jantung koroner dan empat tahun kemudian dia meninggal. Dalam buku terakhirnya (behavior system), dia mengekspresikan penyelasannya karena buku ketiga tentang belajar yang ingin ditulisnya tidak pernah terwujud.
Walaupun Hull merasa teorinya belum lengkap, namun teorinya sangat berpengaruh terhadap teori belajar di seluruh dunia. Clark Hull adalah kontributor utama untuk pengetahuan kita tentang proses belajar. Tujuan teori Hull adalah menjelaskan perilaku adaptif dan untuk memahami variabel-variabel yang mempengaruhinya. Dapat dikatakan bahwa Hull tertarik untuk menyusun sebuah teori yang menjelaskan bagaimana kebutuhan tubuh, lingkungan dan perilaku saling berinteraksi untuk meningkatkan probabilitas survival organisme.

B.        Konsep dan Teori
Dasar dari teori belajar Hull adalah teori belajar behavioristikClark Hull menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun Hull juga terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull semua fungsi tingkah laku bermanfaat, terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam.
Clark L. Hull mendasarkan teori belajarnya pada tingkah laku yang diselidiki dengan hubungan perkuatan S-R.
 Kebutuhan yang timbul akan menyebabkan terbentuknya suatu perilaku yang akan mereduksi kebutuhan secara berangsur-angsur yang dapat dipelajari responnya. Stimulus yang dapat menimbulkan respon adalah stimulus yang mengenai saraf sensoris atau reseptor kemudian menimbulkan impuls yang masuk afferent, yaitu saraf gerak dan dapat mengaktifkan otot-otot maskuler.
S dengan huruf besar merupakan stimulus dan obyeknya. S dengan huruf kecil merupakan stimulus dalam organisme, stimulus yang sudah berupa impuls. Impuls merupakan perangsang atau stimulus yang sudah ada dan bekerja dalam saraf. Dalam teori kali ini yang akan kita pakai s dengan huruf besar.
Hull membedakan tendensi untuk timbulnya R dan r. R untuk respon yang nampak, faktual, dan r adalah predisposisi respon yang masih dalam aktivitas saraf. r merupakan respon yang masih ada didalam organisme, jadi tidak nampak, tapi mempengaruhi tingkah laku. Hull mengganti S-R menjadi SHR, dimana H merupakan habit.
Hull membedakan antara learning dengan performance. Tindakan dipengaruhi oleh banyak hal, tetapi belajar hanya dipengaruhi oleh faktor jumlah waktu, respon khusus terjadi karena kontinu dengan perkuatan. Menurut Hull tingkah laku bersumber pada kebutuhan yang merupakan tuntutan hidup.

Hull juga mengembangkan beberapa definisi, antara lain:
1.        Kebutuhan (Need)
Kebutuhan merupakan keadaan organisme yang menyimpang dari kondisi biologis optimum pada umumnya yang digunakan untuk melangsungkan hidupnya.
2.        Dorongan (Drive)
Kondisi kekosongan ganda organisme sehingga mendorong untuk melakukan sesuatu. Istilah lain dari dorongan adalah motiv.
3.        Perkuatan (Reinforcement)
Sesuatu yang dapat memperkuat hubungan S-R, dan respon terhadap stimulus tersebut dapat mengurangi ketegangan kebutuhan.

C.        Postulat yang Diajukan Oleh Hull

Hull mengajukan enam belas postulat . Postulat-postulat itu adalah pernyataan umum tentang perilaku yang tidak dapat diverifikasi secara langsung.
Postulat 1: Sensing the external environment and the Stimulus Trace.  ( Impuls saraf afferent dan bekas lanjutannya )
Jika suatu perangsang mengenai reseptor, maka timbullah impuls saraf afferent dengan cepat mencapai puncak intensitasnya dan kemudian berkurang secara berangsur-angsur. Sesaat saraf afferent berisi impuls dan diteruskan kepada saraf sentral dala beberapa detik dan seterusnya timbul respon. S-R diubah menjadi S-s-R atau S-s-r-R. Simbol s adalah impuls atau stimulus trace dalam saraf sensoris, dan simbol r adalah impuls respon yang masih dalam saraf fferent.

Postulat 2: The Interaction of Sensory Impulses. Interaction of sensory impulses ( s )
(Interaksi saraf afferent)
Impuls dalam suatu saraf afferent dapat diteruskan ke satu atau lebih saraf afferent lainnya. R timbul tidak hanya karena satu stimulus, tetapi lebih dari satu S yang lalu terjadi kombinasi berbagai stimulus. Rumusnya akan berubah menjadi S-r-R.

Postulat 3: Unlearned behavior (tingkah laku yang tidak dipelajari)
Sejak lahir organisme mempunyai hierarki respon penentu kebutuhannya yang timbul karena ada rangsangan-rangsangandan dorongan. Respon terhadap kebutuhan tertentu bukan merupakan respon pilihan secara random, tetapi respon yang memang ditentukan oleh kebutuhannya, misalnya mata kena debu maka mata berkedip dan keluar air mata.

Postulat 4: contiguity and Drive reduction as Necessary conditions for Learning. (kontiguitas dan Reduksi Dorongan sebagai kondisi-kondisi untuk belajar)
Kekuatan kebiasaan akan bertambah jika kegiatan-kegiatan reseptor dan efektor terjadi dalam persamaan waktu yang menyebabkan hubungan kontiguitif dengan hadiah pertama dan hadiah kedua.

Postulat 5: stimulus generalization. (penyamarataan)
Kekuatan kebiasaan yang efektif timbul karena stimulus lain daripada stimulus pertama yang menjadi persyaratan bergantung kepada penindakan stimulus kedua dari yang pertama dalam kesatuan yang terus menerus dari ambang perbedaan, dengan kata lain yang ingin dibentuk merupakan hasil rata-rata persyaratan stimulus berikutnya.

Postulat 6: Stimuli associated with drives. (Stimulus dorongan)
Hubungan dengan tiap-tiap dorongan adalah stimulus dorongan karakteristik yang intensitasnya meningkat dengan kekuatan dorongan.

Postulat 7: Reaction as a Function of Drive and habit strength. (Potensi reaksi yang ditimbulkan oleh dorongan)
Kekuatan kebiasaan disintesiskan kedalam potensi reaksi dengan dorongan-dorongan primer yang timbul pada saat tertentu.

Postulat 8: Responding Causes Fatigues, Which Operates Against the Elicitation of a Conditional Response.  (Pengekangan reaksi)
Timbulnya suatu reaksi menyebabkan pengekangan reaksi yang lain. Suatu kejemuan untuk mengulangi respon. Pengekangan reaksi adalah penghamburan waktu yang spontan.

Postulat 9: the Learned Response of Not Responding.
            Kelelahan adalah pendorong negative, dan karenanya tidak memberikan respons akan menghasilkan penguatan. Tidak member respon akan menyebabkan IR menghilang, dan karenanya mengurangi dorongan kelelahan. Respons untuk tidak merespons ini dinamakan conditioned inhibitattion (SIR) (hambatan yang dikondisikan)

Postulat 10: Factors Tending ti Inhibit a Learned respons Change from Moment to Moment.
Menurut Hull, ada “potensi penghambat” yang bervariasi dari satu waktu ke waktu lainnya dan menghambat munculnya respons yang telah dipelajari. “potensi penghambat” ini dinamakan oscillation effect (efek guncangan [SOR] ).

Postulat 11: momentary Effective Reaction potential Must Exceed a certain value before a Leraned Response can Occur.
Potensi reaksi efektif yang momentum harus melampaui reaksi ambang perangsang sebelum stimulus membangkitkan reaksi.

Postulat 12: Kemungkinan reaksi diatas ambang perangsang.
Kemungkinan respon adalah fungsi normal dari potensi reaksi efektif melampaui reaksi ambang perangsang.

Postulat 13: The Greater the Value of SER the sorter will be the latency between S and R. latency [str ] adalah waktu antara presentasi stimulus ke organisme dan respons yang dipelajarinya. Postulat ini menyatakan bahwa waktu reaksi antara awal stimulus dan kemunculan respons yang telah dipelajari akan turun jika nilai SER naik.
Postulat 13: Latensi (keadaan diam atau berhenti)
Makin potensi reaksi efektif melampaui reaksi ambang perangsang makin pendek latensi respon, artinya respon makin cepat timbul.

Postulat 14: Hambatan berhenti (ekstingsi)
Makin besar potensi reaksi efektif, makin besar respon yang timbul tanpa perkuatan, sebelum berhenti atau ekstingsi.

Postulat 15: The amplitude of a conditional response Amplitudo respon (besarnya respon)
Besarnya dorongan dilantari atau disebabkan oleh peningkatan kekuatan potensi efektif reaksi dalam sistem saraf otonom.

Postulat 16 : When Two or More Incompatible Response Tend to be Elicited in the Same Situation, the One with the Greatest  sEr  will occur.  
Jika potensi-potensi reaksi kepada dua atau lebih respon-respon yang bertentangan terjadi dalam organisme pada waktu yang sama, maka hanya reaksi yang mempunyai potensi reaksi yang lebih besar akan terjadi responnya.

Hull mengajukan enam belas postulat dalam cakupan enam hal yakni sebagia berikut:
1.      Tanda-tanda luar yang mendorong atau membimbing tingkah laku dan representasi neuralnya atau saraf. (postulat 1-3)
2.      Respon terhadap kebutuhan, hadiah dan kekuatan kebiasaan. (postulat 3 &4)
3.      Stimulus pengganti (ekuaivalen) (postulat 5)
4.      Dorongan-dorongan sebagai akitivator respon. (postulat 6 & 7)
5.      Faktor-faktor yang melawan respon-respon (postulat 8,9,10)
6.      Bangkitnya respon. (postulat 11-16)

D. Beberapa persamaan teori belajar Hull dengan teori belajar sebelumnya adalah sebagai berikut:
1.Berdasarkan asosiasi S-R
2.Berdasarkan cara melangsungkan hidup.
3.Berdasarkan kebutuhan biologis dan pemenuhannya.
4.Orientasinya kepada teori Pavlov.


Caryana's Family

Q-time wif ma lovely family..
took some photos...
here they are :) 












Three Dimensional Structure of Organic Compounds

Organic Chemistry :  Molecular Models


Benzyl Chloride



Butanol



Butanoic Acid





Pentanol




Methane 




Propene 






Benzoic Acid





Acetone





-__-

PANTASKAH SAYA BERADA DI SEMESTER 3??
DENGAN SEMUA KEKURANGAN ILMU YANG SAYA PEROLEH PADA SEMESTER LALU?
PANTASKAH SAYA MENIDAMIDAMKAN CITA CITA SAYA , KALO CARA BELAJAR SAYA SEPERTI INI?
PANTASKAH IPK YANG SAYA DAPATKAN ?
TERBAYARKAH IPK YG SAYA DAPATKAN DENGAN FASILITAS, SERTA DUKUNGAN MORIL YANG DIBERIKAN OLEH ORANG TUA SAYA?
PANTASKAH?
PANTASKAH??
PANTAS?
MAMPUKAH SAYA BERUBAH? INSYAALLOH IAAAA !!!!