Menulis
karya ilmiah tidak sama dengan menulis tulisan popular. Menulis karya ilmiah mempunyai aturan-aturan
dan teknik tertentu yang harus diikuti.
Dalam dunia ilmiah kita ketahui bahwa ilmu dan pengetahuan didahului oleh ilmu dan
pengetahuan sebelumnya, sehingga sebelum menulis tentu didahului dengan
mengumpulkan informasi ilmu dan pengetahuan sebelumnya, sehingga menulis tidak
dapat dipisahkan dengan membaca. Dalam
dunia perpustakaan istilah pencarian informasi dikenal dengan penelusuran
literatur. Maka beruntunglah pustakawan
cukup mempunyai bekal dengan memiliki pengetahuan penelusuran literatur.
Menulis
harus diawali dengan munculnya ide/gagasan tentang suatu topik. Ide/gagasan muncul bisa dari si penulis
sendiri tetapi dapat juga atas permintaan. Gagasan atau ide dapat diciptakan
oleh si calon penulis dengan cara membaca situasi/kondisi atau membaca-baca
literatur. Selanjutnya adalah tergantung mengembangkan ide dan hasil
penelusuran menjadi bermanfaat melalui suatu tulisan. Dalam dunia pendidikan formal terutama pada
jenjang SMA dan Perguruan Tinggi akan ditemui hal – hal yang berkaitan dengan
karya ilmiah. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai karya ilmiah sangat
dibutuhkan.
Pengertian
Karya Ilmiah
Karya ilmiah
merupakan hasil pemikiran seseorang yang dituangkan dalam tulisan berdasarkan
penelitian ilmiah yang telah di telitinya. Dikatakan karya ilmiah jika tulisan
itu mengadung beberapa syarat karya
ilmiah yaitu:
- isi dari pembahasannya tidak
terlepas dari ruang lingkup pengetahuan ilmiah
- dalam menyusun Karya tulis Ilmiah menggunakan
pola berfikir ilmiah
- dari segi tulisannya terlihat
sosok tulisan ilmiah.
Suatu karya ilmiah (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain
laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada
dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan,
dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan
(referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya. Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa
dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum,
dan skrispsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan
penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu
makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran
ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang
ditulis pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum
ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan
menyusun laporan penelitian. Dalam beberapa hal ketika mahasiswa melakukan
praktikum, ia sebetulnya sedang melakukan “verifikasi” terhadap proses
penelitian yang telah dikerjakan ilmuwan sebelumnya. Kegiatan praktikum didesain
pula untuk melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Tujuan Karya Ilmiah
·
Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil
penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
·
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa,
sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu
menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
·
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi
wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau
orang-orang yang berminat membacanya.
·
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki
mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah
setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari
jurusannya.
·
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat
penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
·
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang
efektif;
·
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai
sumber;
·
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
·
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas
dan sistematis;
·
Memperoleh kepuasan intelektual;
·
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
Sistematika Penulisan Karya
Ilmiah
2.4.1 Laporan Hasil Penelitian :
A. Bagian Pembuka :
·
Halaman judul.
·
Lembar pengesahan.
·
Kata pengantar.
·
Daftar isi.
·
Daftar Lampiran.
B. Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
- Latar belakang masalah.
- Rumusan masalah.
- Tujuan penelitian.
- Manfaat penelitian.
Bab II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
·
Pembahasan teori
·
Kerangka pemikiran dan argumentasi
keilmuan
·
Pengajuan hipotesis
Bab III Metodologi penelitian
·
Waktu dan tempat penelitian.
·
Metode dan rancangan
penelitian
·
Populasi dan sampel.
·
Instrumen penelitian.
·
Pengumpulan data dan
analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian
·
Jabaran varibel penelitian.
·
Hasil penelitian.
·
Pengajuan hipotesis.
·
Diskusi penelitian,
mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bab V Kesimpulan dan saran
C. Bagian penunjang
·
Daftar pustaka.
·
Lampiran- lampiran antara
lain instrument penelitian.
2.4.2 Laporan Penelitian Tindakan
Kelas :
A. Bagian Pembuka :
·
Halaman judul.
·
Lembar pengesahan.
·
Kata pengantar.
·
Daftar isi.
·
Daftar Lampiran.
B. Bagian Isi :
Bab I Pendahuluan
·
Latar belakang masalah.
·
Identifikasi masalah.
·
Pembatasan dan rumusan
masalah.
·
Tujuan penelitian.
·
Manfaat hasil penelitian.
Bab II Kajian pustaka
·
Kajian teori.
·
Kajian hasil penelitian.
Bab III Metodologi / Metode penelitian
·
Objek tindakan.
·
Setting/Lokasi/Subjek
penelitian
·
Metode pengumpulan data.
·
Metode analisis data.
·
Cara pengambilan kesimpulan.
Bab IV Hasil Penelitian
·
Gambaran selintas tentang
setting.
·
Uraian penelitian secara
umum – keseluruhan.
·
Penjelasan per siklus.
·
Proses menganalisa data.
·
Pembahasan dan pengambilan
kesimpulan.
Bab V Kesimpulan dan saran
·
Kesimpulan.
·
Saran untuk tindakan lebih
lanjut.
C. Bagian penunjang/penutup
·
Daftar pustaka.
·
Lampiran- lampiran.
Buku
A. Bagian Pendahuluan
·
Kata pengantar
·
Daftar isi
·
Penjelasan tujuan buku
pelajaran
·
Petunjuk penggunaan buku
·
Petunjuk pengerjaan soal
latihan
B. Bagian isi
·
Judul bab atau topik isi
bahasan
·
Uraian singkat isi pokok
bahasan
·
Penjelasan tujuan bab
·
Uraian isi pelajaran
·
Penjelasan teori
·
Sajian contoh
·
Ringkasan isi bab
·
Soal latihan
·
Kunci jawaban soal latihan
C. Bagian penunjang
·
Daftar pustaka
·
Lampiran-lampiran
Modul
- Judul
- Pengantar
- Petunjuk
penggunaan modul
- Yujuan
umum pembelajaran
- Kemampuan
prasyarat
- Pretest
- Tujuan
khusus pembelajaran
- Isi
bahasan
- Kegiatan
belajar
- Rangkuman
- Tes
- Sumber
media yang digunakan
- Tes
akhir dan umpan balik
- Rancangan
pengajaran
- Daftar
pustaka
Sistematika suatu karya ilmiah
sangat perlu disesuaikan dengan sistematika yang diminta oleh media publikasi
(jurnal atau majalah ilmiah), sebab bila tidak sesuai akan sulit untuk dimuat.
Sedangkan suatu karya ilmiah tidak ada artinya sebelum dipublikasi. Walaupun
ada keragaman permintaan penerbit tentang sistematika karya ilmiah yang akan
dipublikasi, namun pada umumnya meminta penulis untuk menjawab empat pertanyaan
berikut: (1) Apa yang menjadi masalah?; (2) Kerangka acuan teoretik apa yang
dipakai untuk memecahkan masalah?; (3) Bagaimana cara yang telah dilakukan
untuk memecahkan masalah itu?; (4) Apa yang ditemukan?; serta (5) Makna apa
yang dapat diambil dari temuan itu?
Paparan tentang apa yang menjadi
masalah dengan latar belakangnya biasanya dikemas dalam bagian Pendahuluan. Paparan tentang
kerangka acuan teoretik yang digunakan dalam memecahkan masalah umumya
dikemukakan dalan bagian dengan judul Kerangka Teoritis atau Teori atau Landasan
Teori , atau Telaah
Kepustakaan, atau
label-label lain yang semacamnya. Paparan mengenai apa yang dilakukan dikemas
dalam bagian yang seringkali diberi judul Metode atau Metodologi
atau Prosedur atau
Bahan dan Metode. Jawaban
terhadap pertanyaan apa yang ditemukan umumnya dikemukakan dalam bagian Temuan atau Hasil Penelitian. Sementara itu paparan tentang makna dari temuan
penelitian umumnya dikemukakan dalam bagian Diskusi atau Pembahasan.
Tentu saja sistematika karya ilmiah
ini tidak baku, atau harga mati. Sistematika karya ilmiah sangat bergantung
pada tradisi masarakat keilmuan dalam bidang terkait, jenis karya ilmiah
(makalah, laporan penelitian, skripsi). Dalam suatu karya ilmiah yang mempunyai
tingkat keformalan yang tinggi, seperti misalnya skripsi, sistematika penulisan
lebih baku, dan beberapa paparan lainnya sering diminta dari mahasiswa, seperti
seperti Kesimpulan dan Rekomendasi (Saran-Saran) pada bagian akhir, atau Kata
Pengantar pada bagian awal.
Banyak jurnal dan majalah meminta abstrak,
yakni rangkuman informasi yang ada dalam dokumen laporan, makalah, atau
skripsi, lengkapnya. Abstrak yang ditulis secara baik memungkinkan pembaca
mengenali isi dokumen lengkap secara secara cepat dan akurat, untuk menentukan
apakah isi dokumen sesuai dengan bidang minatnya, sehingga dokumen tersebut
perlu dibaca lebih lanjut. Abstrak sebaiknya tidak lebih dari 250 kata (dalam
satu atau dua paragraf), menyatakan secara singkat tujuan dan lingkup
penelitian/pengkajian, metode yang digunakan, rangkuman hasil, serta kesimpulan
yang ditarik.
Created by :
Dita Dwi Febriana
Oktaviana Indira Cipta
Andrini
N. Dea Naomi
Meta Tanjung
Yulia